DAMPAK COVID-19
DAMPAK COVID-19
YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU MANUSIA TERHADAP
KEBUTUHAN RUANGAN.
YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU MANUSIA TERHADAP
KEBUTUHAN RUANGAN.
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, sepertipneumonia.
COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus corona.
Wabah tak hanya mampu mengubah desain kota-kota di dunia,pandemi pun mampu mengubah tren desain,dengan kondisi seperti saat ini sulit untuk tidak bertanya seperti apa dampak panjang Covid-19 terhadap rumah dan ruang kerja kita?
Apakah rumah perlu beradaptasi agar dapat mengakomodasi pekerjaan dengan lebih baik? Akankah trotoar melebar sehingga kita bisa menjaga jarak?
Apakah kita tidak lagi ingin hidup begitu padat bersama, bekerja di kantor terbuka dan menjejalkan ke lift?
Design Research Unit (DRU), salah satu agensi desain yang didirikan pada tahun 1943 memapatkan perubahan terbesar akan terjadi pada bentuk tempat kerja.
"Kami telah melihat ledakan besar di ruang kerja bersama. Tetapi, setelah ini, apakah perusahaan benar-benar ingin menempatkan seluruh tim mereka di satu tempat, di mana mereka sangat dekat dengan bisnis lain?" ucap kepala eksekutif DRU Darren Comber.
Dia menuturkan, ke depan kepadatan dan tata letak kantor akan berubah menjadi lebih terbuka. Tak hanya itu, ventilasi dan jendela juga didesain untuk lebih terbuka.
Sementara Arjun Kaickers, salah satu pemimpin tim di Foster and Partners yang memengaruhi desain kantor baru Apple dan Bloomberg mengatakan, koridor ruang kantor akan didesain lebih luas.
Perubahan tak hanya terjadi pada desain ruangan namun juga mebel. Menurut Kaickser jarak antar meja kantor saat ini telah menyusut dari 1,8 meter menjadi 1,6 meter dan sekarang 1,4 meter bahkan kurang dari itu.
"Tapi saya pikir kita akan melihat kebalikan dari itu, karena orang tidak akan mau duduk begitu dekat bersama," ucap Kaickser yang saat ini bekerja di Zaha Hadid Architects.
Dia bahkan membayangkan akan ada aturan tertulis mengenai pembatasan maksimal orang dalam satu ruangan serta penggunaan lift dan lobi untuk meminimalisasi kepadatan orang.
Kaicker menceritakan, dia pernah bekerja di kantor-kantor futuristik di mana lift dapat dipanggil melalui smartphone tanpa harus menyentuh tombol.
Sementara pintu kantor akan terbuka otomatis menggunakan sensor gerak dan pengenalan wajah. Desain ini, menurut dia, mungkin bisa diterapkan untuk perkantoran pasca-pandemi.
Selain itu akan banyak partisi yang dibangun untuk membatasi ruangan antar-departemen serta akan lebih banyak tangga.
Hal ini membuat desainer interior Stanley Sun berpendapat, pandemi Covid-19 dapat berdampak pada bagaimana orang mendesain rumahnya di masa depan.
Melansir laman Forbes, saat ini masyarakat mulai memperhatikan pentingnya keberadaan ruangan khusus untuk melakukan pertemuan atau konferensi secara virtual.
Ke depannya, Sun berpendapat, orang akan lebih menaruh perhatian untuk menyediakan ruangan khusus bagi kegiatan ini.
Ruangan tersebut juga akan memenuhi unsur-unsur lain seperti suara yang tidak bergema, cahaya yang cukup, serta latar belakang ruangan yang bisa digunakan untuk semua kondisi.
Sun juga menyatakan, perhatian akan pengaruh ruangan terhadap kesehatan fisik dan mental juga meningkat pesat. Hal ini terjadi mengingat mayoritas pekerja saat ini bertaktiivitas di dalam ruangan.
Menurutnya, desainer perlu mempertimbangkan kesehatan mental melalui lingkungan interior.
"Kita harus mempertimbangkan elemen desain apa yang dapat digunakan untuk melindungi kesehatan masyarakat, termasuk material, jarak, pemisahan fisik atau kedekatan, dan interaksi dengan obyek," tuturnya.
Bagaimana dunia akan berubah setelah covid-19 (new normal) masih harus dilihat. Semua aspek kehidupan akan berubah, termasuk cara mendesain hunian.
Cara desainer dalam menciptakan ruang kerja akan sangat berbeda dari cara sebelum pandemi covid-19. Ke depannya, desain suatu bangunan akan cenderung lebih personal.
"Sebab orang menggunakan rumah mereka untuk bekerja, sekolah, dan sebagainya," kata perancang Christiane Lemieux dikutip Architectural Digest.
Ada beberapa fitur utama yang diprediksi akan dipertimbangkan dalam mendesain sebuah hunian setelah covid-19.
1. Tata Letak
Fleksibilitas adalah kunci dalam perencanaan ruang setelah masa pandemi berakhir. Denah rumah dengan banyak ruang terbuka mungkin akan ditinggalkan.
Saat ini tata letak akan kembali ke arah tradisional dengan setiap ruang dibuat terpisah. Salah satu keuntungan dari rumah bergaya tradisional adalah setiap ruang memiliki fungsi yang berbeda.
"Keuntungan lain dari gaya rumah tradisional adalah bahwa ruang-ruang tersebut secara jelas ditentukan oleh area yang terpisah," kata perancang New York Daun Curry.
2. Banyak Ruang
Seperti penjelasan sebelumnya, ruang terbuka tidak lagi menjadi pilihan dalam mendesain. Tak hanya dibutuhkan banyak ruang, namun setiap rumah harus memiliki ruang bekerja, belajar, dan bermain tersendiri.
"Ke depan, pasti akan ada tren untuk lebih banyak bekerja dari rumah. Rumah yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, keseimbangan, kesehatan, dan kesenangan," kata pendiri perusahaan desain Miami Strang Max Strang.
3. Penunjang WFH
Membuat ruang kerja di rumah mungkin menjadi salah satu pertimbanan utama terutama dengan imbauan work from home (WFH).
Tak hanya sekadar ruang kerja, namun yang harus memadai dengan adanya fasilitas penunjuang seperti tempat duduk yang tepat, meja yang sesuai, hingga pencahayaan.
"Daripada bekerja dari ruang makan atau ruang keluarga bersama dengan anak-anak, memiliki ruang kerja sendiri bisa meningkatkan produktivitas selayaknya di kantor," ujar Arsitek San Francisco Andrew Mann.
Ruang khusus untuk rapat virtual juga akan menjadi yang terpenting, dan akustik akan menjadi prioritas yang lebih tinggi.
4. Ruang Olahraga
Poin ini menjadi penting bagi para desainer. Pada masa pandemi ini, hampir setiap orang melakukan olahraga di rumah. Olahraga di rumah hampir sama pentingnya dengan bekerja dari rumah.Meskipun sebagian besar gym di rumah mungkin belum pernah digunakan sebelumnya, mereka mungkin sekarang sadar bahwa olahraga di rumah juga sama pentingnya," ujar Mann.
5. Pilihan Outdoor
Akses udara segar menjadi kebutuhan penting. Balkon, teras, taman, atau halaman belakang harus terpenuhi dalam setiap rumah.
Banyak yang akan mencari ahli desain untuk menciptakan tempat dengan udara segar. Ruangan outdoor juga bisa digunakan untuk berolahraga.
6. Ruang Higienis
"Karena masyarakat telah menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, satu hal yang pasti muncul di benak ialah rumah harus menjadi tempat perlindungan," kata Manajer Pemasaran di Perusahaan Mewah True Residential Andrew Shead.
Ada ide mendesain ruangan khusus bagi anggota keluarga rumah yang sedang dikarantina. Hal ini berkontribusi pada rumah tangga yang jauh lebih higienis secara keseluruhan, menciptakan rasa kenyamanan, dan privasi.
Area meditasi dan kamar mandi bergaya spa dengan bak berendam besar, cahaya alami, pemandangan ke luar, dan elektronik terintegrasi juga akan menjadi penting.
Sementara itu, toilet tanpa sentuhan adalah cara lain untuk meningkatkan kebersihan dan mengurangi transfer kuman.Namun semua ini baru sebatas ide.
Sumber : https://www.google.co.id/amp/s/m.medcom.id/amp/wkBYdO4b-desain-rumah-bergeser-usai-pandemi-covid-19
https://www.google.co.id/amp/s/amp.kompas.com/properti/read/2020/04/18/181118121/bagaimana-covid-19-mengubah-desain-interior-masa-depan
Bagaimana dunia akan berubah setelah covid-19 (new normal) masih harus dilihat. Semua aspek kehidupan akan berubah, termasuk cara mendesain hunian.
Cara desainer dalam menciptakan ruang kerja akan sangat berbeda dari cara sebelum pandemi covid-19. Ke depannya, desain suatu bangunan akan cenderung lebih personal.
"Sebab orang menggunakan rumah mereka untuk bekerja, sekolah, dan sebagainya," kata perancang Christiane Lemieux dikutip Architectural Digest.
Ada beberapa fitur utama yang diprediksi akan dipertimbangkan dalam mendesain sebuah hunian setelah covid-19.
1. Tata Letak
Fleksibilitas adalah kunci dalam perencanaan ruang setelah masa pandemi berakhir. Denah rumah dengan banyak ruang terbuka mungkin akan ditinggalkan.
Saat ini tata letak akan kembali ke arah tradisional dengan setiap ruang dibuat terpisah. Salah satu keuntungan dari rumah bergaya tradisional adalah setiap ruang memiliki fungsi yang berbeda.
"Keuntungan lain dari gaya rumah tradisional adalah bahwa ruang-ruang tersebut secara jelas ditentukan oleh area yang terpisah," kata perancang New York Daun Curry.
2. Banyak Ruang
Seperti penjelasan sebelumnya, ruang terbuka tidak lagi menjadi pilihan dalam mendesain. Tak hanya dibutuhkan banyak ruang, namun setiap rumah harus memiliki ruang bekerja, belajar, dan bermain tersendiri.
"Ke depan, pasti akan ada tren untuk lebih banyak bekerja dari rumah. Rumah yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, keseimbangan, kesehatan, dan kesenangan," kata pendiri perusahaan desain Miami Strang Max Strang.
3. Penunjang WFH
Membuat ruang kerja di rumah mungkin menjadi salah satu pertimbanan utama terutama dengan imbauan work from home (WFH).
Tak hanya sekadar ruang kerja, namun yang harus memadai dengan adanya fasilitas penunjuang seperti tempat duduk yang tepat, meja yang sesuai, hingga pencahayaan.
"Daripada bekerja dari ruang makan atau ruang keluarga bersama dengan anak-anak, memiliki ruang kerja sendiri bisa meningkatkan produktivitas selayaknya di kantor," ujar Arsitek San Francisco Andrew Mann.
Ruang khusus untuk rapat virtual juga akan menjadi yang terpenting, dan akustik akan menjadi prioritas yang lebih tinggi.
4. Ruang Olahraga
Poin ini menjadi penting bagi para desainer. Pada masa pandemi ini, hampir setiap orang melakukan olahraga di rumah. Olahraga di rumah hampir sama pentingnya dengan bekerja dari rumah.Meskipun sebagian besar gym di rumah mungkin belum pernah digunakan sebelumnya, mereka mungkin sekarang sadar bahwa olahraga di rumah juga sama pentingnya," ujar Mann.
5. Pilihan Outdoor
Akses udara segar menjadi kebutuhan penting. Balkon, teras, taman, atau halaman belakang harus terpenuhi dalam setiap rumah.
Banyak yang akan mencari ahli desain untuk menciptakan tempat dengan udara segar. Ruangan outdoor juga bisa digunakan untuk berolahraga.
6. Ruang Higienis
"Karena masyarakat telah menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, satu hal yang pasti muncul di benak ialah rumah harus menjadi tempat perlindungan," kata Manajer Pemasaran di Perusahaan Mewah True Residential Andrew Shead.
Ada ide mendesain ruangan khusus bagi anggota keluarga rumah yang sedang dikarantina. Hal ini berkontribusi pada rumah tangga yang jauh lebih higienis secara keseluruhan, menciptakan rasa kenyamanan, dan privasi.
Area meditasi dan kamar mandi bergaya spa dengan bak berendam besar, cahaya alami, pemandangan ke luar, dan elektronik terintegrasi juga akan menjadi penting.
Sementara itu, toilet tanpa sentuhan adalah cara lain untuk meningkatkan kebersihan dan mengurangi transfer kuman.Namun semua ini baru sebatas ide.
Sumber : https://www.google.co.id/amp/s/m.medcom.id/amp/wkBYdO4b-desain-rumah-bergeser-usai-pandemi-covid-19
https://www.google.co.id/amp/s/amp.kompas.com/properti/read/2020/04/18/181118121/bagaimana-covid-19-mengubah-desain-interior-masa-depan
Comments
Post a Comment